Tuesday, September 18, 2007

Journey to The East, Part One

Around a month ago, I went to Malang with some friends to attend the 6th National Comic and Animation Week (PKAN6). This is my recollections on what happened. This post and the next part would be written in Indonesian. Mainly because I'm too lazy to rewrite my notes in English.

Hari Pertama.

Berangkat tanggal 27 Agustus dari Jakarta, naik kereta bersama Ozzi dan Ipeh. Sempet terbengong-bengong sejenak saat melihat karung bawaannya Oz yang penuh dengan barang2 pameran. Mau bilang bahwa kalau pameran sebaiknya bawa barang2 yang perlu saja. Tapi sepertinya kebanyakan memang perlu :P Yah, lain kali ga usah bawa scanner dan kotak kartu MTG lah Oz.

Perjalanan ke Malang selama 12 jam lebih terasa lama. Mungkin karena memang lama :P Untungnya sempat beli buku di Gramedia siangnya untuk bacaan. Selain baca-baca, akhirnya banyak ngobrol dengan mas yang duduk di sebelahku. Ternyata dia juga ke malang untuk pameran, walaupun pamerannya berbeda. Kami pameran komik, beliau pameran buku.


Hari Kedua.

Sampai di Malang pagi hari menjelang siang. Setelah sempat celingukan sejenak di stasiun, mencari pintu keluar, akhirnya kami beranjak ke tempat peristirahatan dengan angkot. Sedikit bingung begitu sampai, berhubung kami semua baru kali ini ke malang. Untung petunjuk dari guide kami cukup jelas, dan Malang ternyata juga tidak sebesar itu.

Setelah menemukan Kacang alias Natsu alias guide kami di pinggir jalan, kami berhenti dulu di rumahnya, menitipkan barang-barang dan beristirahat sejenak. Ternyata Acid sudah sampai duluan di sana.

Setelah makan pagi dan istirahat, kami beranjak ke tempat pameran. Rencananya sih cuma mau konfirmasi kedatangan, nitip barang, lalu baru mulai besok. Akhirnya kami malah mulai pameran hari itu juga, walau dengan stand yang dadakan. Mendekati sore, kami kabur dari tempat pameran, menuju Malang Town Square (MATOS) yang ternyata tepat di seberang jalan. Makan malam di sana memuaskan (Bebek bumbu bali. Hap ^^;)

Setelah makan dan main-main, kami bergerak kembali ke rumah Nats yang menjadi home base kami di Malang. Di perjalanan, terjadi hal menarik. Saat menunggu angkot, kami menunggu cukup lama, sampai kami mulai tidak sabar dan berpikir untuk menggunakan taksi. Waktu itu ditetapkan batas waktu 10 menit. Lebih lama dari itu, kami naik taksi saja. Tepat 10 menit kemudian, Ozzi bertanya "Berapa lama lagi?" dan saya menjawab "Sebentar lagi.. yak, habis." Dan tepat saat itu, angkot yang ditunggu lewat di depan kami.

Beh.

Hari Ketiga.

Hari ini terjadi sedikit kesulitan bangun pagi. Sepertinya karena semalam bangun sampai terlalu larut, atau simply karena kecapean di perjalanan. Yang jelas, kami berangkat terlambat ke tempat pameran. Yang diperparah dengan angkot yang ngetem sampai sejam.

Setelah seharian jaga pameran, diputuskan bahwa menu makan malam hari ini adalah sate, tepatnya sate yang lewat di depan rumah Natsu. Karena itu, dari pameran kami langusng beranjak pulang tanpa makan dulu. Seperti malam sebelumnya, kali ini kami juga menghadapi masalah dengan angkot ASD yang tidak datang-datang. Entah, sepertinya mereka sentimen dengan kami :D

BErhubung malam ini angkot ASD tidak muncul bahkan setelah dicountdown, maka kami menggunakan angkot lain, dengan sekali ganti. Sedikit berputar-putar memang, tapi menyenangkan. Jadi bisa melihat-lihat kota Malang.

Oh, dan saya menemukan hal yang lucu dengan angkot di Malang. Mereka jarang muncul saat dicari, punya waktu ngetem yang sangat variabel antara 5-45 menit, dan kapasitas maksimal mereka lebih dari 7-5-nya angkot bandung, bahkan walaupun mobilnya rata-rata lebih kecil. Soalnya kami sempat mengalami kapasitas... 8-6? atau lebih? mengingat masih ada yang menggelayut di pintu, dan seorang terpaksa dipangku :P


Sekian bagian satu, hari-hari selanjutnya akan dilanjutkan di bagian dua.

No comments: